Metode Perawatan Beton di Lapangan
Curing Beton
Curing Beton (perawatan Beton) bertujuan untuk memaksimalkan hasil setelah pengecoran di lakukan dengan mempertahankan kadar air yang tepat. Hal ini dilakukan dengan menjaga kelembaban dan suhu yang sesuai agar beton terhidrasi dengan tepat sesuai mutu yang di inginkan. Proses curing beton merupakan hal penting yang harus di lakukan karena mempengaruhi kualitas dan kekuatan beton secara keseluruhan. Ibarat merawat seorang bayi yang baru lahir pastinya memerlukan treatment dan asupan nutrisi yang tepat sesaat setelah ia lahir
TUJUAN DARI CURING BETON
1. menjaga perbedaan suhu beton dengan lingkungan sekitar.
2. juga menjaga beton agar mendapatkan kadar air yang tepat.
3. Dan menjaga stabilitas dimensi struktur konstruksi.
4. mendapatkan kekuatan beton yang maksimal. 5. menjaga beton dari keretakan.
4 Metode Curing Beton (Perawatan Beton) Untuk Hasil Yang Maksimal
1. WATER CURING
(Perawatan dengan Pembasahan) Yang dilakukan dalam metode ini ialah menyelimuti beton dengan air untuk menghambat penguapan air pada adukan beton cor. Selain dengan mekanisme diatas pekerjaan perawatan dengan pembahasan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu : Menaruh beton segar dalam ruangan yang lembab. Beton segar dalam genangan air atau menaruh beton segar dalam air. Menyelimuti permukaan beton dengan air atau menyelimuti permukaan beton dengan karung basah. Menyirami permukaan beton secara kontinyu. Melapisi permukaan beton dengan air dengan melakukan compound
2. MEMBRAN CURING
(Perawatan dengan membran) Terkadang pengerjaan pengecoran di lakukan di tempat yang sulit mendapatkan air. Perawatan dengan melapisi membran pada permukaan beton bisa menjadi pilihan agar kandungan air tidak menguap dari campuran beton. Bahan yang digunakan harus kering dalam waktu 4 jam (sesuai final setting time) dan membentuk selembar film yang continue. Melekat dan tidak beracun, tidak selip, bebas dari lubang-lubang halus dan tidak membahayakan beton. Lembaran plastik atau lembaran lain yang kedap air dapat digunakan dengan sangat efesien. Perawatan dengan menggunakan membran sangat berguna untuk perawatan pada lapisan perkerasan beton (rigid pavement). Cara ini harus dilaksanakan sesegera mungkin setelah waktu pengikatan beton. Perawatan dengan cara ini dapat juga dilakukan setelah atau sebelum perawatan dengan pembahasan
3. APPLICATION OF HEAT
(perawatan dengan pemanasan) Sebelum perawatan dengan proses Steam dilaksanakan, beton harus dipertahankan terlebih dahulu berada pada suhu 10°-30°C selama beberapa jam. Perawatan dengan penguapan berguna pada daerah yang mempunyai musim dingin. Ini harus diikuti dengan perawatan dengan pembahasan setelah lebih dari 24 jam, minimal selama umur 7 hari. Agar kekuatan tekan dapat tercapai sesuai dengan rencana pada umur 28 hari. Penguapan dilakukan dengan 2 cara yaitu : Perawatan dengan tekanan yang rendah berlangsung selama 10-12 jam. Dengan tekanan berkisar antara 40°-55°C Perawatan dengan tekanan tinggi berlangsung selama 10-16 jam. Dengan tekanan pada suhu 65°-95°C, dengan suhu akhir 40°-55°C
4. PELAPISAN DENGAN KALSIUM KLORIDA
Kalsium klorida digunakan baik sebagai pelapis permukaan atau sebagai campuran telah digunakan secara tepat sebagai media pengawet. Metode ini didasarkan pada fakta bahwa kalsium klorida menjadi garam menunjukkan afinitas untuk kelembaban. Garam tidak hanya menyerap kelembaban dari atmosfer tapi juga mempertahankannya di permukaan. Kelembaban ini yang dipegang di permukaan mencegah pencampuran air dari penguapan. Dengan demikian membuat beton tetap basah dalam waktu lama untuk meningkatkan hidrasi
Hal yang perlu diperhatikan dalam Perawatan Beton
- Curing efektif digunakan methode penyiraman air secara terus menerus selama minimal selama 7 hari.
- Kegagalan curing mengakibatkan terjadinya penurunan kekuatan beton berkisar 10 – 15 %.
- Kegagalan curing dapat meyebabkan terjadinya keretakan beton sejak umur awal.
- Jika digunakan curing compound aplikasi harus disesuaikan dengan ketentuan prosedur yang dibuat produsen.
- Penguapan air dapat terjadi yang disebabkan oleh, suhu udara, kelembaban, suhu beton dan kecepatan angin sehingga faktor ini agar diperhatikan dalam melaksanakan perawatan beton.